Sejarah singka koto majidin ini di ceritakan dari mulut ke mulut secara
turun temurun sejak dahulu kala, dari satu generasi ke generasi berikut
nya yang mana cerita ini diyakin akan kebeneranya oleh masyarakat Koto
majidin sampai saat ini dan itulah yang di pegang teguh sampai
sekarang.
Bermula dari nek siak gading yang beristrikan nek sigade. Yang mempunyai empat anak kembar yaitu:
1. Nek kejung kecek
2. Nek sabiak urai
3. Nek batapo
4. Nek Majide
1. nek kejuk kecek beristrikan nek sri Mulyo.tinggal di koto luwa semurup.
2.nek sabiak urai bersuamikan nek bagindo sultan. Tinggal di penawar kemantan.
3. nek batapo beristrikan nek siti biak. Tingggal di kutu tampe di kemantan.
4. nek Majide beristrikan Puti dayang romayah . tinggal di KOTO MAJIDIN
Nek majide dg nek Dayang romayah tidak meninggalkan pusaka yang berupa.
Namun yang di tinggal kan adalah nama & gelar adat yang bersendikan
sarak &sarak bersendikan kitabullah. Itulah amanah yang di tinggal
kan nek imam majidin kepada kita. Jangan rusak jangan binaso jangn retak
jangan sumbing.
Di suatu hari nek majide, nek kuning dan nek semurup, mengisah kan
bahwa kembar masing masing di hari lahir mereka. Mereka mencari kata
mufakat untuk mencari siapa yang di pertuakan.maka berkatalah anak
batino “siapa diantara mereka yang bisa membunuh kerbau itulah yang
dipertuakan”. Nek majide mengadakan beras yang serauts, nek kungin
mengadakan kerbau 1 ekor, nek semurup mengadakan bumbu dengan lengkap.
Di cari pula hari yang elok ( bagus ). Tepatnya minggu di muara
sekungkungnek semurup tiba di tempat itu dengan kerbau telah rebah.dan
sudah di ikat oleh nek kuning, di coba nek semurup untuk membunuh
kerbau, pisau yang tajam tidak ada. Kemudian datang nek majide dan
langsung mencabut sekik di berikan kepada nek semurup. Berkata pula anak
batino “ jangan lupa membaca doa menyembelih “. Maka nek majide
langsung membaca doa. Maka itulah nek majide di pertuakan, makanya nek
majide di panggil dengan gelar KAJAI.nek kuning di angkat menjadi depati
kuning cahayu kodrat. Nek semurupndiangkat menjadi depati semurup serah
mato.
Kemudian dari pada itu duduk pula depati yang delapan.dari mudik depati
yang bertiga. Dari dile depati yang berempat di hiang tinggi, langsung
jugo di tunjuk nek majide dia diangkat di tuakan di Sanggarang agung
dengan beras seratus kerbau 1 ekor untuk seluruh hamparan yang paling
besar di sakti alam kerinci.
PEPATAH PETITIH . MASYARAKAT KOTO MAJIDIN
BENTUk KEJADIAN ( UNDANG LUKO )
BENTUK KEJADIAN
A. Undang luko
Undang luko tebagi atas duo:
1.Luko empat lua
2.Luko empat di dalam
Ini di sebut dangan undang luko yang 8 (delapan )
B. BAGIAN LUKO
Bagian luko terbagi atas :
1. Empat di lua :
a. Dreh umur / tapso
b. Geteh jangat
c. Bakuak dagain
d. Tapcah dahah
2. Empat di dalam :
a. Otak
b. Benak
c. Pacah tulang
d. Putaih uhank
Mako abaih lah undang undang luko nga 8. Mako timbul lah sagalo luko.
LUKO TINGGAI
Adalah : luko pada bagian tubuh biasa nya tidag di tutup dangan
pakaiaan, seperti : luko kening jari-jari tangan, jari-jari kaki
Di ampeh denganayang sikou bheh sapinggang.
Ini yang di namokan ibu sagalu luko, namunyu lapek batalai + sandaran banggan kalu matai terus di banggan.
ISI KERAPATAN
1. Rambang : cacat seumur hidup
2. Bintuh : makan bisa . bergerak bisa, tapi bekerja seperti biasa tidak bisa
3. bantih : idag nyado nampak di mato ( bagian dalam )
4. kundu : makan bisa/ dapat makan Cuma di bantu orang lain
5. batang
: mau duduk orang lain mendudukan, mau bangun orang lain yang
membangnkan, hilang salah satu sifat yang limo (panca indra)
6. bagalang batang: nyawunyulah ngan agai
7. bagakang tanah : lah matai
lembaga alam di kajai dalam berundang istilah nyado ba
uhang nyado ba Bakamai
seperti : 1.katu undang idak memandang
2.katu adat idag ba paragu
3. katu srak idak pamalau
PEPATAH ADAT LEMBAGO ALAM
Pepatah ini mengatokan lembaga alam , sebagai berikut :
Ilok niang memikat balang
Balang tamago tigo gayo
Ilok niang lambago alam
Sudah di rajo dengan batigo
Burung talang burung nan tigo
Sungai kunyit burung nan limo
Sapu nga idak ingat dngan undang
Arang abih besi binaso
Anak depati dusung riang
Terus berulang ke serampeh
Tegak berdiri di undang undang
Ingatkan uteh dingan bateh
Terus berulang ke serampeh
Anak rajo bermain cermin
Terbilang iteh dingan bateh
Ingat kan namo masing- masing
ISI PARIT SUDUT EMPAT NEGERI DI KOTO MAJIDIN
Dalam parit bersudut empat berisikan negeri kito
1. dusun mudik;
2. larik dumu;
3. larik pantai;
4. kutu dili.
Di pegang oleh purbokalo bungkang empat yaitu :
1. puteh;
2. rio;
3. mantiagung;
4. mangku
tigo lurah isi negri yaitu :
1. rajo mudo hitam tanah hitam mendapo
2. rajo mudo
3. depati mudo
permanti yang berenam :
1. pateh;
2. rio;
3. mentiagung;
4. mangku;
5. datuk;
6. malano.
0 komentar:
Posting Komentar